Langsung ke konten utama

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN MALUKU

 Insun Sangadji selaku Plt kepala dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan Maluku berjanji akan mengangkat kualitas pendidikan di Maluku hingga masuk ke peringkat 10 besar di Indonesia. 

Berbicara tentang kualitas pendidikan, saat ini Provinsi Maluku ma­sih berada pada peringkat ke-32 dari 34 provinsi yang ada di Indonesia. Insun berjanji,“Mutu pendidikan kita saat ini berada pada peringkat ke 32 dan hal itu sangat memprihatinkan, padahal Maluku adalah salah satu provinsi dari 8 provinsi yang memerdekakan negara ini. Untuk itu saya akan berusaha untuk menaikan peringkat, sehingga bisa masuk dalam peringkat 10 besar,” janji Sangaji kepada wara wartawan yang meliput berita Maluku.

Insun berpendapat bahwa dari 8 standar peningkatan mutu pendidikan yang harus dilaksanakan, Maluku masih memiliki dua standar pendidikan dengan nilai yang rendah, yakni pada bidang sarana dan prasarana serta bidang mutu. Untuk meningkatkan peringkat kualitas pendidikan Maluku saat ini, maka kedua bidang ini akan dievaluasi serta diberikan perhatian khusus. “Untuk bidang peningkatan mutu, khususnya pendidikan menengah, banyak hal yang akan dilihat. Tahun 2020 penilaian angka kredit untuk naik pangkat sekitar 980 tenaga pendidik yang dinilai untuk angka kredit, kenaikan berkala dan sebagai­nya,” ungkap Insun.

Insun juga mengatakan bahwa pihaknya juga melakukan uji kompetensi bagi 60 guru. Hal ini dilakukan karena pada tahun 2020, jumlah penyedia tenaga guru yang tidak tetap untuk SMK, SMA dan SLB adalah sebanyak 1004 orang. Pada tahun 2021 ini jumlahnya akan dinaikkan menjadi 1042 orang. Kemudian untuk pengembangan pendidikan profesi guru, maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku akan menyiapkan 50 orang guru yang nantinya akan diikutkan proses sertifikasi. Tidak hanya sampai di situ, pihaknya juga akan mengikutsertakan 200 orang guru, baik SMA, SMK dan SLB untuk mengikuti seleksi calon kepala sekolah.

Insun mengatakan,“Pada masa pandemi ini para guru dinilai dari jarak jauh, sehingga dari 40 orang kita bisa ikuti sertakan menjadi 200 dan 150 guru yang lulus dalam mengikuti program guru penggerak akan mendapat kesempatan untuk mencalonkan diri sebagai kepala sekolah. Kalau misalnya wacana yang disampaikan oleh pak Mendkbud bahwa seluruh kepsek harus lulus PGP, maka kita di Dikbud Maluku sudah siap untuk calon-calon kep­sek, terkait dengan wacana tersebut,” tandasnya.

Insun mengaku bahwa dirinya datang ke Pemprov Maluku untuk membantu menjalankan roda pemerintahan, khususnya dibidang pendidikan. “Saya dipilih oleh Gubernur Maluku Murad Ismail untuk menjadi Plt Kadis Dikbud. Dengan pegalaman yang didapatkan sebagai pengajar di Unpatti, alhamdulilah dapat berjalan dengan baik sampai dengan saat ini,” ucap Insun. Insun juga mengatakan bahwa telah banyak hal yang dilakukan Dikbud dibawa kepemimpinnya, contohnya adalah pada bidang fisik, dimana terdapat 581 target fisik yang terdiri dari pembangunanlabiratorium, ruang kelas, dan lain sebagainya. Sampai saat ini realisasinya sudah mencapai 97,3%.

Komentar