Modal seringkali menjadi hal penting yang diperlukan untuk menjalankan
bisnis. Modal juga sangat penting jika si pengusaha berniat memperluas
sayap mereka untuk berekspansi ke luar negeri. Namun apa jadinya jika
ternyata bisnis ekspor bisa diterapkan tanpa mengeluarkan uang sepeser
pun. Utamanya dalam industri furnitur Jepara yang terkenal membutuhkan modal yang sangat besar.
Itulah yang terjadi dengan Arthur Muhammad. Pemuda asal Jepara, Jawa Tengah ini sekarang memiliki merek dagang bernama Kokean Furniture, yakni salah satu merk furnitur Jepara, yang telah melayani ekspor di lebih dari 5 negara. Seperti, Australia, Dubai / Abu Dhabi, Belanda, Jerman, bahkan yang terbaru di Israel. Kokean Furniture membuat berbagai produk furnitur Jepara seperti kamar set jati dan set kursi kayu jati.
Sekarang, bagaimana Arthur dapat mengembangkan bisnis furnitur yang ia mulai dengan istrinya sejak 2012? Ayo, lihat cerita yang menarik!
Kegagalan pahit sampai titik utang, adalah pemicu bagi Arthur pada saat itu untuk memulai bisnis yang sekarang memberinya omzet mendekati 1 miliar rupee per tahun. Dari penjualan furnitur seperti kamar set jati, Arthur memperoleh yang sangat besar. Dari omset tersebut Arthur bisa mendapatkan laba bersih sekitar 250-300 juta.
Arthur menikah pada tahun 2011. Dia mencoba berbagai usaha dan terus gagal hingga memiliki banyak hutang pada waktu itu. Hutangnya pada saat itu mencapai 12 juta, membayar pada waktu itu sama sekali tidak mungkin karena tidak ada sumber pendanaan.
Arthur berkata, dia menjalankan sejumlah bisnis yang tidak berhasil. Dari penjualan barang dagangan seperti kemeja band lokal hingga membuka kafetaria yang nantinya akan menginspirasi nama Kokean (bahasa Jawa: kelebihan) yakni merek furnitur yang ia pasarkan sekarang.
Nama kokean berasal dari sampel merk kopi yang di dapatkannya. Awalnya Arthur ingin mengubahnya, namun sang istri sudah terlanjur lebih dulu memasukkannya ke google. Menurut Arthur, perjalanan bisnis perintis di bidang furnitur Jepara juga dimulai secara tak terduga. Artinya, itu terjadi ketika tetangga yang memiliki bisnis furnitur meminta bantuan untuk memasarkan produk mereka seperti set kursi jati dan kamar set jati di Internet.
Itulah yang terjadi dengan Arthur Muhammad. Pemuda asal Jepara, Jawa Tengah ini sekarang memiliki merek dagang bernama Kokean Furniture, yakni salah satu merk furnitur Jepara, yang telah melayani ekspor di lebih dari 5 negara. Seperti, Australia, Dubai / Abu Dhabi, Belanda, Jerman, bahkan yang terbaru di Israel. Kokean Furniture membuat berbagai produk furnitur Jepara seperti kamar set jati dan set kursi kayu jati.
Sekarang, bagaimana Arthur dapat mengembangkan bisnis furnitur yang ia mulai dengan istrinya sejak 2012? Ayo, lihat cerita yang menarik!
Kegagalan pahit sampai titik utang, adalah pemicu bagi Arthur pada saat itu untuk memulai bisnis yang sekarang memberinya omzet mendekati 1 miliar rupee per tahun. Dari penjualan furnitur seperti kamar set jati, Arthur memperoleh yang sangat besar. Dari omset tersebut Arthur bisa mendapatkan laba bersih sekitar 250-300 juta.
Arthur menikah pada tahun 2011. Dia mencoba berbagai usaha dan terus gagal hingga memiliki banyak hutang pada waktu itu. Hutangnya pada saat itu mencapai 12 juta, membayar pada waktu itu sama sekali tidak mungkin karena tidak ada sumber pendanaan.
Arthur berkata, dia menjalankan sejumlah bisnis yang tidak berhasil. Dari penjualan barang dagangan seperti kemeja band lokal hingga membuka kafetaria yang nantinya akan menginspirasi nama Kokean (bahasa Jawa: kelebihan) yakni merek furnitur yang ia pasarkan sekarang.
Nama kokean berasal dari sampel merk kopi yang di dapatkannya. Awalnya Arthur ingin mengubahnya, namun sang istri sudah terlanjur lebih dulu memasukkannya ke google. Menurut Arthur, perjalanan bisnis perintis di bidang furnitur Jepara juga dimulai secara tak terduga. Artinya, itu terjadi ketika tetangga yang memiliki bisnis furnitur meminta bantuan untuk memasarkan produk mereka seperti set kursi jati dan kamar set jati di Internet.
Komentar
Posting Komentar